Header Ads

Kenapa Kita Suka Lupa Mau Ngomong Apa?

Kenapa Kita Suka Lupa Mau Ngomong Apa?
Kenapa Kita Suka Lupa Mau Ngomong Apa?
SainsWiki - Sering nggak sih, waktu kita lagi siap-siap mau ngasih tau sesuatu, tiba-tiba kita jadi susah banget ngucapin apa yang rasanya tadi udah ada di pikiran. Hmm, kita pun sadar, kita lupa mau ngomong apa! Tapi, kenapa itu bisa terjadi? Apakah itu tanda jangan-jangan kita udah mulai… pikun???


Intinya, lupa mau ngomong apa itu terjadi, gara-gara perhatian kita teralihkan, selama beberapa detik aja. Dan ternyata, menurut penelitian, lupa ngomong apa itu semakin besar peluangnya kalau kita lagi jalan dari satu ruangan ke ruangan lain — atau istilah kerennya The Doorway Effect. Jadi, kenapa bisa begitu?


Pendeknya, otak kita itu terbiasa menyusun perintah sampe ke detil-detilnya. Nah, pas buka pintu dan kita pindah ke ruangan lain, otak kita akan dibanjiri sama informasi baru. Itu yang bisa bikin otak bingung sampe akhirnya…. Kita lupa ngomong apa. Itu juga yang bikin kita lupa mau ngambil apa pas buka kulkas, lupa ambil gunting waktu lagi masuk ke dapur, dan 1001 lupa-lupa lainnya yang menjengkelkan. Tapi balik ke pertanyaan awal, apakah ini adalah tanda-tanda penyakit pikun?


Engga. Jangan khawatir, asalkan engga sampe lupa nama sendiri, ternyata fenomena ini bisa dibilang sangat normal dan bukan tanda kepikunan. Beda sama penyakit lupa–atau istilah ribetnya Alzheimer, yang muncul karena ada protein-protein yang awalnya menyerang dan menghambat sel bagian otak untuk mengingat, yang kemudian akhirnya menyebar ke seluruh bagian otak lainnya. Akibatnya, semakin lama, orang yang kena penyakit ini makin susah nginget, makin susah mikir, makin susah bergerak, dan ending-nya… Bikin orang itu lupa untuk bernafas.


Oke, sekarang kita tahu penyebab masalah ini gara-gara kurang perhatian aja, dan bukan tanda kepikunan. Meski begitu, berlatih mengingat itu penting supaya otak tetap bugar. Jadi, uhh, mending kita akhiri video ini aja karena, uhhh, saya udah lupa mau ngomong apa. Dan seperti biasa, terima kasih.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.